Theory of Behaviorism By Thorndike, Pavlov, and Skinner

Theory of Behaviorism By Thorndike, Pavlov, and Skinner

Journal 1 

Disusun Oleh : Any Widyasari


Sumber: www.flickrr.com

Pada bab ini saya mempelajari theory of behaviorism yang dikemukakan oleh 3 tokoh yaitu Ivan P. Pavlov, B.F Skinner dan Edward Lee Thorndike. Secara umum teori ini merupakan perubahan tingkah laku karena adaanya stimulus dan respon. Ivan P. Pavlov mempelopori classical conditioning menggunakan anjing sebagai subjek percobaan kemudian daging dan lonceng sebagai stimulus. Kemudian B. F Skinner menggunakan pendekatan dan penguatan, dengan tikus yang lapar sebagai subjek dimasukan dalam Skinner box, sehingga tikus berusaha menekan tombol, jika tikus menekan tombol yang benar maka akan keluar makanan yang merupakan bentuk dari penguatan. Sedangkan Edward Lee Thorndike menggunakan eksperimen dengan kucing yang lapar dimasukan dalam puzzle box, diperlukan kemampuan untuk memilih sehingga terjadi trials and errors.

Setelah mempelajari theory of behaviorism ini, saya mendapat beberapa gambaran dan pengetahuan untuk masa depan saya. Saya juga menyadari beberapa hal yang dapat menyebabkan kegagalan pada saya selama bersekolah. Ternyata kebanyakan dari guru yang mengajar saya selama sekolah menggunakan cara mendidik seperti yang dijelaskan dalam Theory of Behaviorism. Mereka memberi hukuman agar dapat menertibkan siswa, dengan memberi hadiah juga agar siswa semakin giat. Mereka juga memberi tugas dan ulangan secara bersamaan dengan tujuan agar siswa semakin mahir, padahal bagi siswa hal yang mereka tanggung tidak hanya beban sekolah.

Kekurangan dalam teori ini tidak saya inginkan ketika sudah menjadi guru, sebaiknya seharusnya saya menyaring segala macam materi pembelajaran, kemudian menyusunnya menjadi suatu pembelajaran efektif. Memberikan tugas dan ulangan secukupnya saja dan tidak berlebihan, karena siswa diharapkan menguasai banyak mata pelajaran.

Dengan mempelajari teori ini,  membuat pertanyaan muncul di kepala saya tentang apa saja yang harus saya lakukan agar membuat murid tetap aktif namun guru juga aktif? Karena selama saya bersekolah, jarang sekali guru dan murid aktif bersama-sama. Saya juga bertanya-tanya, mengapa siswa jaman sekarang sulit dimotivasi? Jika diberi pengarahan dengan sabar mereka merasa abai, namun jika dengan sedikit nada tinggi mereka merasa tidak dihargai kemudian marah.

Saya juga ingin mengetahui lebih dalam lagi apakah metode behaviorisme ini masih layak digunakan untuk pembelajaran di era saat ini. Karena di zaman sekarang siswa diharapkan kreatif dalam melakukan sesuatu, sedangkan dalam teori ini siswa diharapkan melakukan apa yang guru perintahkan, siswa menjadi pasif dan hanya mengikuti guru.


Thank you for reading my first journal! 

Have a nice day everyone!

-Any Widyasari

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LETTER TO MY FRIENDS

Constructivism Theory by Jerome Bruner